Jeritan anak jalanan

Pertiwiku...
Lihatlah nasib kami anak-anak negerimu
Kami terjepit oleh derita yang semakin mengikis
Napas kami habis di desak oleh duka yang teramat dalam..

Mengapa kami selalu tertindas di tanah kami sendiri..?
Mengapa pula kami selalu kalah dalam perjuangan nasib ini ?
Dari puing-puing reruntuhan kami menjerit..
Dari gubuk-gubuk reot kami menangis
Disana.., air mata kami berderai membasahi bumi pertiwi..

Pertiwiku yang cantik...
Katakan...!
Katakan pada para pembesar-pembesar negri ini...!
Negeri ini bukan hanya milik orang-orang yang kuat
Tidak...!
Negeri ini milik kami jua
Negeri ini juga milik kami orang-orang pinggiran
Negeri ini juga milik kami anak-anak jalanan
Negeri ini juga milik kami kaum tertindas..

Lihatlah Pertiwiku...
Dari padang-padang tandus kami mengadu
Dari bukit-bukit gundul kami mengeluh
Dari lembah-lembah gersang kami mengerang
Lidah kami melekat di langit-langit karena kelaparan terlampau berat
Kerongkongan kami mengering karena kehausan yang maha dahsyat
Air mata berderai tak kunjung usai..

Pertiwiku yang jelita...
Katakan..!
Katakan pada pembesar-pembesar negeri ini..
Kamipun ingin hidup tenang di tanah kami
Kamipun ingin hidup tanpa ketakutan
Kamipun ingin hidup tanpa penindasan
Kamipun ingin hidup sejahtera di negeri kami sendiri..

Katakan..!
Katakan Pertiwiku..!
Katakan pada para elite politik negeri ini..
Yang kami inginkan adalah sebuah kenyataan, yang dapat mengangkat kami dari lembah-lembah derita..,
Bukan hanya sebuah janji yang tak pasti..