SELAMAT DATANG TEMAN!

Senin, 02 November 2009

Sifat Tikno

Hai teman! Kalau kita melihat bulan, merasa tidak kalau bulan itu sudah pernah terbelah? Kalau kamu jawab tidak, berarti perlu pengetahuan seputar itu. Kalau kamu jawab ‘merasa’. Berarti kita memang sama-sama mengetahuinya. Memang! Kalau secara ilmiah mana mungkin Bulan pernah terbelah! Tapi kalau secara mukzizat benar adanya. Ini terbukti saat tim NASA dari Amerika pergi ke bulan hanya ingin memastikan bahwa bulan pernah terbelah. Terbelah oleh siapa? Oleh siapa lagi kalau bukan Rosulluloh dengan mukzizatnya 1400 tahun lebih yang lalu. Kejadian itu terekam dalam Al Qur,an terdapat pada surat Al Qomar Ayat pertama. Terus terang, pengetahuan ini belum lama Aku ketahui.
Kalau kita menyimak bumi dari peta atau globe, tahukan bulatnya bumi yang indah mengingatkan kita kepada penciptanya.
Kalau kita menyimak negara Indonesia, kita akan mengetahui betapa strategisnya Indonesia. Gimana tidak strategis? Diapit dua Benua dan dua Samudra! Jadi jangan heran kalau Indonesia pernah menjadi bahan incaran dari berbagai pihak yang tidak diinginkan. Juga tahu sendirikan, betapa lamanya negara kita di jajah oleh negara asing.
Di situ pula! Kita dapat melihat bejejer pulau dari Sabang sampai Merauke. (Anak SD juga tahu). Meski pulau Timor-Timur sudah lepas dari Indonesia. Mudah sekali pulau itu lepas. Padahal pejuang kemerdekaan menjaga tanah Indonesia sampai sejengkal tanah tetap dipertahankan.
Segala bencana dengan berbagai jenisnya, kejadian-kejadian anarkis dengan berbagai merknya, serta kerusakan moral, kini juga mewarnai di negara kita.
Hmm, kira-kira bagai mana tindakan kita untuk memperbaiki semua tatanan negara kita yang kerusakannya hampir meradang?
Namun, kalau kamu melihat lebih jeli lagi dari sejumlah pulau yang ada di Indonesia. Terutama pulau Jawa yang tepat ditengah berkedudukan didaerah selatan, tepatnya di Jawa Tengah ada satu waduk, yaitu waduk Sempor. Nah! waduk ini cukup ringan untuk dicari. Selain tempatnya yang mudah di dapat dari denah peta Jateng, juga dapat ditelusuri dengan cara naik sepeda dari Jakarta (kalau mau gempor). Terus juga bisa jalan kaki dari Bali (kalau mau tenggelam di selat Bali). Atau dapat juga naik pesawat dari Medan. Gimana caranya? Cari kapal terbang yang jurusan Jogja, suruh pilotnya supaya alur perjalanan melewati pas di atas waduk Sempor Kira-kira pas, tinggal lompat. Tapi kalau kamu salah titik bukannya kecebur pas Waduk. Malahan kamu bisa jadi tercantap seperti sate oleh Monas imitasi, yang menjadi salah satu koleksi waduk Sempor.
He…he…he. Mungkin kata-kataku tidak lucu. Tapi kalau kamu sampai tertawa, bisa jadi kamu kena gangguan dari segi psikologis. Eith..! Jangan khawatir! Cuma bercanda kok! Yaah...minimal kamu tersenyum lah.
Ngomong-ngomong soal waduk Sempor. Itulah Waduk yang berada di Kecamatan Sempor. Kecamatan Sempor itulah letak dimana ada salah satu organisasi yang di kendarai sejumlah para remaja, sedang berjuang untuk menyebarkan ajaran yang ‘hanif’.
Karena kurasa dengan peraturan dari Allah yang ‘hanif’, semuanya akan berjalan dengan baik-baik saja. Tak ada lagi anarkis, tak ada lagi kerusakan moral, tak ada lagi perbedaan tajam, berkurangnya bencana, tentu masih banyak lagi. Pokoknya! Segala sesuatu yang negatif enyah dengan mudah, kalau ajaran yang hanif diberlakukan.
Sebelum berlanjut, kenalan dulu. Namaku Tikno. Kata teman-temanku. Aku orangnya aneh, selengean, kurang genep, kalau kurang genep? Berarti ganjil dong! Kira-kira angka berapa yah? Ada juga yang bilang lucu. Ada juga yang bilang bisa membuat teman kepala bertanduk, mata menyala, serta mulut berasap.
Tau tidak? Aku sudah banyak memakan korban dari hasil usilku. Dan dari keusilanku itu membuat sebagian teman-teman menjadi suka atas kebercandaanku sekaligus sebagian teman yang lain menjadikan mereka benci kepadaku. Yah... tergantung situasi pada saat dia suka atau bencinya.
Salah satu korban dari usilku adalah sosok anak metropolitan yang belum lama ikut gabung di Ikatan Remaja Masjid. Rahayu namanya, kejadian itu pas saat dia berada di ruangan kantor biasa buat kumpul para pengurus, kebetulan saat itu mau diadakan rapat sejumlah pengurus remaja Masjid. Terus terang, ketika hari itu, merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi aku pribadi dapat dipanggil untuk acara persiapan reorganisasi. Maklum lah, baru pertama kali gabung di kepengurusan.
Awalnya, aku tidak tau kalau di kantor itu entah ada siapa. Dari kejauhan yang mulai mendekat dengan berkendara sepeda. Yang jelas, ketika itu hanya ada seorang. Dari rupa sandal yang ada di depan pintu hanya sepasang, dapat dideteksi kalau itu adalah sandal wanita yang bermerk tidak asing. Juga bernilai lumayan mahal.
Aku pun sudah mulai dapat menebak itu siapa. Untuk melancarkan niat usil, Aku bertingkah pura-pura terjatuh dari sepeda kesayanganku.
Gubrak! “Aduh!”
Spontan. Seorang yang berada di kantor langsung keluar.
“Jatuh Tik?” Tanya Rahayu kepada ku dengan ekspresi wajah bingung.
“Tidak! Ya jelas jatuh lah!”
Rahayu segera menghampiri aku. Dia kelihatan masih bingung. Seolah Rahayu sedang berfikir antara mau menolong atau tidak.
“Bisa bangun sendiri nggak?” tanya Rahayu.
“Kemungkinan tidak. Kakiku sakit sekali!” aku berpura-pura merintih.
Dengan cepat Rahayu langsung ikut membantu menegakan sepeda yang sempat menindih kaki kiriku.
Tiba-tiba suara motor dari kejauhan semakin mendekat. Karena jarak antara jalan raya dan komplek masjid sangat berdekatan, membuat pengendara motor si Sidik yang memboncengi Arya mengetahui kejadian ini.

Rahayu mendadak salah tingkah. Aku tersenyum-senyum. Sedangkan Sidik yang berawal senyum lebar menjadi cekikikan. Seolah dia sudah membaca apa yang sedang aku rencanakan untuk mengelabui Rahayu, kalau aku berpura-pura terjatuh.
Setelah Arya yang membonceng motor turun, Sidik berlanjut turun juga. Kemudian mendekati aku dengan senyum lebarnya sambil manggut-manggut,”Hebat sekali kamu Tik! Anak jauh-jauh dari Ibu kota bisa kamu permainkan.”
Sikap Rahayu yang masih salah tingkah mendadak terdiam, seolah mencoba menafsirkan perkataan Sidik.
Sidik hendak memasuki kantor sempat mendekati Rahayu yang berada di samping aku untuk memberi keterangan,”Kamu dikerjain sama Tikno. Dia pura-pura jatuh.”
Aku dapatkan perubahan sikap Rahayu begitu cepat saat itu. Sepuluh menit lalu terhitung dari aktingku terjatuh, dia terkesan bingung di iringi dengan cukup perhatian. Lalu berubah menjadi diam. Dan berlanjut menjadi terbilang cukup benci terhadapku.
Serasa Rahayu ingin berkata sesuatu kepadaku dengan kesal, namun tidak jadi. Akhirnya menyusul Arya masuk kekantor.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar