SELAMAT DATANG TEMAN!

Senin, 09 November 2009

Hati hati Indonesia


Perjanjian ekstradisi dengan Singapura, telah memberikan peluang kepada Amerika untuk menguasai dan mengontrol lalu lintas selat Malaka yang sangat vital di satu sisi dan di sisi lain Amerika tidak menghendaki China menguasai atau mengontrol selat Malaka.

Ambisi Amerika untuk meguasai selat Malaka dengan kekuatan militer, bukan sesuatu hal yang tidak bisa diprediksikan atas rencana tersebut, dan harus waspada terhadap apa yang pernah dilakukan Amerika terhadap Afghanistan dan Irak. Oleh sebab itu, rekomendasi Menhan RI Juwono Sudarsono untuk mengundang China, Jepang dan Korea Selatan dalam kerangka menciptakan keseimbangan politik dan keamanan regional.

Sehubungan hal diatas, menurut hemat penulis, untuk membendung kebijakan pemerintah Amerika yang ingin menguasai dunia - seluruh negara berkembang yang cinta kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial yang dilandasi semangat persaudaraan dan persahabatan perlu melakukan gerakan "BANTING STIR !".

Banting stir adalah 2 (dua) kata yang sangat sederhana, tapi mengandung makna dan maksud yang sangat mendalam. Bahkan banting stir sangat populer dan dipopulerkan oleh Soekarno, Presiden RI Pertama, dalam mengatasi situasi kritis. Oleh sebab itu, gerakan banting stir dalam rangka mewujudkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 yaitu menghapus berbagaimacam bentuk penjajahan atau eksploitasi dimuka bumi, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Untuk mempercepat proses diatas, Indonesia sebagai salah satu anggota Gerakan Non Blok (GNB), anggota Organisasi Konperensi Islam (OKI) dan anggota tidak tetap DK PBB, sudah sepantasnya dan selayaknya Indonesia memainkan peranan politik luar negeri bebas aktif di tingkat Internasional untuk mewujudkan ketertiban dunia. Dalam hal ini, penulis mengusulkan perlu dibentuk "LEMBAGA REVOLUSI ISLAM" (ASSOCIATION OF ISLAMIC REVOLUTION disingkat A.I.R) dengan argumentasi :

1. Indonesia dengan Idiologi "PANCASILA" dan semboyan "BHINNEKA TUNGGAL IKA" (berbeda tetapi tetap satu) - sudah teruji, penduduknya yang mayoritas muslim sangat menghargai agama/keyakinan /kepercayaan pemeluk lain yang minoritas seperti Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan khong hu chu. Selain itu, UUD 1945 menurut Bung Karno: UUD 1945 merupakan dokumen historis atas dasar mana revolusi dimulai dan yang dipakai untuk landasan guna penyelesaian revolusi pada tingkatan sekarang. Jadi, Lembaga Revolusi Islam (AIR) di bawah kepemimpinan Indonesia sangat berbeda dengan revolusi di negara manapun.

2. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai wadah seluruh bangsa dan negara dimuka bumi, sejak berdiri hingga sekarang tidak berhasil menciptakan perdamaian dan keadilan ssosial seperti perang Palestina - Israel, Perang Iran-Irak, Perang Vietnam dan bahkan Amerika dan Inggris sebagai pemegang hak veto dengan berbagaimacam alibi menyerang Afghanistan dan Irak.

3. Perjalanan sejarah Indonesia sudah terbukti bukan sebagai negara penjajah, tapi ingin menghapus berbagaimacam bentuk penjajahan dimuka bumi yang membawa penderitaan umat manusia dengan semangat persaudaraan dan persahabatan.

Usulan penulis diatas, setidaknya menjadi bahan kajian bagi siapapun yang ingin mewujudkan lembaga tersebut dan jika terwujud - bukan hanya sekedar menciptakan keseimbangan politik dan keamanan regional dan Internasional, melainkan AIR merupakan implementasi dari firman Allah SWT dalam surat AR'RAD ayat 11 (13:11) :".... Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaaan yang ada pada diri mereka sendiri...." dan Surat Al-Ahzab ayat 22 (33:22) :"Dan tatkala orang-orang mu'min melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata:"Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-NYA kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-NYA. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.

Semoga, dengan terwujudnya A.I.R, apa yang menjadi kekhawatiran atas kehadiran Amerika dengan agenda militernya di Selat Malaka bukan merupakan suatu ancaman bagi bangsa Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar